Kisah Cinta Berujung Luka: Remaja di Bitung Ditikam Kekasih karena Putus Cinta

Bitung, Inspirasisulut.com – Hubungan asmara sepasang kekasih di Kota Bitung berakhir tragis. Seorang pria berinisial AT (23) alias Aldi tega menikam pacarnya, seorang remaja perempuan di bawah umur berinisial NM, dengan senjata tajam setelah tidak terima hubungan mereka berakhir.

Peristiwa ini terjadi pada Senin dini hari (4/8) di Kelurahan Pateten Tiga, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung. AT yang diketahui berada dalam pengaruh minuman keras, nekat menganiaya NM dengan sebilah pisau hingga korban mengalami luka tusuk di bagian pinggang belakang sebelah kiri.

“Pelaku diamankan oleh Tim II Tarsius Polres Bitung sekitar pukul 04.00 Wita, di Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir, setelah sebelumnya sempat melarikan diri,” ungkap Kasi Humas Polres Bitung, Iptu Abdul Natip Anggai, dalam keterangannya.

Sebelum kejadian, sekitar pukul 02.30 Wita, pelaku keluar dari rumahnya dan berkeliling mencari korban. Sekitar pukul 03.00 Wita, AT menemukan NM yang tengah berboncengan dengan seorang temannya berinisial FR di bilangan Pateten Tiga.

Tanpa banyak bicara, AT turun dari motor, mencabut pisau yang diselipkannya di pinggang, dan langsung menusuk NM satu kali. Usai kejadian, pelaku sempat membawa korban ke RS Budi Mulia, namun kemudian meninggalkannya dan melarikan diri.

Keluarga korban yang tidak terima langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bitung. Berdasarkan laporan tersebut, Tim Reskrim melakukan penyelidikan cepat dan berhasil mengidentifikasi serta menangkap pelaku dalam waktu kurang dari satu jam.

Kapolres Bitung melalui Kasat Reskrim AKP Ahmad A. Ari, S.Tr.K., S.I.K., M.H., menyatakan bahwa selain menangkap pelaku, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa pisau yang sempat dibuang pelaku ke selokan di kawasan Pateten Satu.

“Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mako Polres Bitung. Kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku, mengingat korban masih di bawah umur,” jelas AKP Ahmad.

Motif utama penganiayaan ini, lanjutnya, adalah karena pelaku merasa sakit hati setelah diputuskan oleh korban.

(**/red)