Dana Desa Sapa Barat Disorot: Dugaan Penyelewengan, Janji Penyaluran Rp 104 Juta yang Menggantung

MINSEL, Inspirasisulut.com — Aroma ketidakberesan pengelolaan Dana Desa di Sapa Barat kian tercium. Warga menuding Hukum Tua, Dany Mamangkey, telah gagal menjaga transparansi, bahkan diduga kuat terlibat dalam praktik penyalahgunaan anggaran.

Kecurigaan warga bermula dari serangkaian pernyataan dan tindakan yang saling bertolak belakang terkait Dana Ketahanan Pangan 2024. Dana yang nilainya mencapai Rp 104 juta itu, hingga berita ini diturunkan, masih misterius keberadaannya.

Awal Kecurigaan di Acara Duka
Aktivis desa, Novel Waroka, SIP, mengungkap kepada inspirasisulut.com bahwa pada sebuah acara duka, Hukum Tua memerintahkan Kepala Lingkungan mengumpulkan Kartu Keluarga warga. Alasannya, untuk persiapan penyaluran dana ketahanan pangan. Namun, setelah berbulan-bulan, penyaluran itu tak kunjung terjadi.

Pernyataan yang Berubah-ubah
Tak lama kemudian, dalam sambutan di acara duka lain, Dany Mamangkey mengungkap bahwa dana tersebut “masih aman” di rekening desa. Ia berdalih, pencairan tertahan karena berkas penyaluran belum diproses oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).

Janji Menunggu Musyawarah
Saat dimintai klarifikasi Senin (11/08/2025), Dany Mamangkey Hukum Tua Desa Sapa Barat membenarkan penyaluran belum dilakukan. Ia mengklaim, pencairan akan menunggu hasil musyawarah desa. Namun, warga menilai alasan itu janggal—karena pengumpulan data penerima sudah dilakukan sejak awal tahun.

Tuntutan Transparansi
Novel Karepu menegaskan, pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. “Dana desa adalah uang rakyat. Jika ada permainan di dalamnya, itu pengkhianatan terhadap amanah masyarakat,” tegasnya.

Fenomena Nasional
Kasus Sapa Barat hanyalah satu potret dari problem besar pengelolaan Dana Desa di Indonesia. Minimnya kontrol publik dan lemahnya transparansi sering membuka celah terjadinya penyalahgunaan, mulai dari penggelembungan anggaran hingga proyek fiktif.

Warga kini menuntut audit terbuka dan laporan realisasi dana secara detail. Jika tidak, kasus ini bisa saja bergulir menjadi proses hukum yang lebih serius.

(sivriet)